Sabtu, 19 Februari 2011

Bahaya Bid'ah

BAHAYA BID’AH
Oleh. Moh. Adi


Anggapan baik terhadap bid.ah berarti menganggap Islam seolah-olah belum sempurna

Syariat  islam  telah  sempurna, sehingga  tidak  memerlukan  tambahan ataupun pengurangan. Allah SWT berfirman: Pada  hari  ini  telah  kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah ku ridhoi islam sebagai  agamamu..(Qs.  Al- Maidah\3) Dan Nabi SAW tidaklah wafat kecuali telah menjelaskan seluruh perkara dunia  dan  agama  yang  dibutuhkan.  Jika demikian, maka maksud perkataan atau perbuatan  bidah  dari  pelakunya  adalah bahwa  agama  ini  seakan-akan  belum sempurna,  sehingga  perlu  untuk dilengkapi,  sebab  amalan  yang diperbuatnya  dengan  anggapan  dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT belum terdapat di dalamnya
 Ibnu  Majisyun  berkata :  Aku mendengar Imam malik berkata: Barang siapa yang membuat bidah dalam islam dan  melihatnya  sebagai  suatu  kebaikan, maka  Sesungguhnya  dia  telah  menuduh bahwa  Nabi  Muhammad  SAW telah berkhianat, karena Allah SWT  telah berfirman Dalam Al-qur.an , .pada hari ini telah aku sempurnakan bagimu agamu.. Maka apa yang pada hari itu tidak termasuk sebagai agama  maka  pada  hari  inipun  bukan termasuk Agama..(Asy-syatibi dalam Al- I.tisam).

 Amalan bid’ah tertolak (tidak di terima oleh Allah SWT )
Nabi SAW bersabda:  .Barang siapa yang  membuat  hal  yang  baru  dalam urusan  agama  kami  ini  sesuatu  yang tidak ada didalamnya, maka ia tertolak.. (Bukhari Muslim) Sebagaimana  maklum  bahwa syarat  di  terimanya  amalan    adalah: ikhlas dan sesuai dengan sunnah. Ikhlas semata-mata karena mengharap ridha  Allah SWT dan  pahala  di  akhirat, bukan  pujian  atau  balasan  makhluk ataupun  ucapan  terima  kasih  yang  ini adalah merupakan kandungan syahadat La ilaaha illallah. Sesuai dengan sunnah yaitu  sesuai  dengan  perintah  dan tuntunan  Rasullullah  SAW,  bukan berdasarkan hawa nafsu dan bid.ah yang diada-adakan,  yang  hal  ini  merupakan kandungan  syahadat  Muhammad SAW. Dengan  demikian  amalan  bid.ah  itu kehilangan syarat kedua, dari dua syarat di terimanya amal.

Bid’ah…mengikuti  hawa nafsu,
Sebagaimana  perkataan  Syaikhul Islam Ibnu Thaimiyah: .para pelaku bid.ah adalah orang-orang yang mengikuti hawa nafsu  dan  syubhat.  Mereka  mengikuti hawa  nafsunya  dalam  sesuatu  yang  di sukai dan di benci, mereka menetapkan hukum dengan prasangka dan syubhat. Mereka  mengikuti  prasangka  dan  apa yang di inginkan nafsunya, padahal telah datang  petunjuk  dari  Tuhan SWT mereka. Jika  seseorang  menggunakan  hawa nafsunya  dalam  masalah agama  maka sungguh  dia  adalah  orang  yang difirmankan Allah SWT : .Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Allah. .(Al-Qashash:50)

 Bid’ah lebih di cintai oleh iblis dari pada perbuatan maksiat
Imam  At-Tsauri  rahimahullah berkata: .Bid.ah lebih di cintai oleh iblis dari  pada  perbuatan  maksiat,  orang terkadang bertaubat dari maksiat tetapi seseorang sulit bertaubat dari perbuatan bid.ahnya. Maksud perkataan Imam Ats- Tsauri  rahimahullah  itu  di  jelaskan  oleh Ibnu Thaimiyah sebagai berikut: (makna perkataan  mereka  para  imam  islam, seperti  Sufyan  Ats-Tsauri  dan  lainnya) bahwa  , amalan buruknya (yaitu bid.ah tersebut  pent.)  telah  di  hias-hiasi  oleh syaitan sehinggga ia melihatnya sebagai suatu  kebaikan,  karena  permulaan taubat adalah mengetahui perbuatannya itu  buruk, sehingga ia bertaubat darinya, atau bahwa ia telah meninggalkan suatu kebaikan  yang  di  perintahkan  secara wajib  atau  tidak  wajib,  sehingga  dia bertaubat  dan  mengerjakannya.  Maka selama  dia  melihat perbuatannya  suatu kebaikan,  padahal  sebenarnya  adalah suatu keburukan, niscaya dia tidak akan bertaubat (Majmu. fatawa X/9)

Bid’ah melenyapkan Sunnah,
Seperti  apa  yang  di  katakan  oleh Ibnu Abbas t: . Tidaklah datang suatu tahun  pada  Manusia  melainkan  mereka membuat bid.ah dan mematikan sunnah, hingga  bentuk-bentuk  bid.ah  menjadi hidup dan sunnah menjadi mati.. Hasan  bin  .Athiyyah  :  .Tidaklah suatu  kaum  membuat  bid.ah  dalam agama mereka melainkan Allah SWT akan mencabut  dari  mereka  sunnah  yang sepadan  dengan  nya,  kemudian  tidak akan  mengembalikan  kepada  mereka sampai  hari  kiamat..  betapa  indahnya yang dikatakan oleh sahabat agung Ibnu mas.ud  RA:  .Hendaklah  kamu menghindari  apa  yang  baru  di  buat Manusia  dari  bentuk-bentuk  bid.ah. Sebab agama tidak akan hilang dari hati seketika. Tetapi syaithan membuat bid.ah baru untuknya, hingga iman keluar dari hati,  dan  hampir-hampir  Manusia meninggalkan apa yang telah di tetapkan Allah SWT kepada mereka berupa shalat, puasa,  halal  dan  haram,  sementara mereka  masih  berbicara  tentang  Tuhan Yang  Maha mulia.  Maka  siapa  yang mendapatkan  masa  itu  hendaknya  dia lari.  .Ia  di  tanya,  .Wahai  Abu Abdurrahman  ,  kemana  larinya  ?  .ia menjawab.  .Tidak  kemana-mana.  Lari dengan  hati  dan  agamanya.  Janganlah duduk  besama-sama  dengan  ahli bid.ah.(Al-Hajjah I/312 oleh Al Ashbahani)

Bid’ah  termasuk  sikap  ghuluw (melampaui batas syari.at)
Imam  Al-Bukhari  berkata  dalam kitab shahihnya, Kitab Al-I.tisham bil kitab wa  sunnah:  .Bab:  Apa  yang  dilarang tentang berlebih-lebihan, perselisihan di dalam ilmu, ghuluw  di dalam agama dan bid.ah-bid.ah, berdasarkan firman Allah SWT :  .  Wahai  Ahli  kitab  janganlah  kamu melampauibatas  dalam  agamamu,  dan janganlah kamu mengatakanterhadaap Allah kecuali yang benar.. (An-Nisa.:171)

Bid’ah menyebabkan perpecahan
Allah SWT berfirman: .dan bahwa (yang kami peritahkan) ini adalah jalanku yang lurus,  maka  ikutilah  dia,  dan  janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena  jalan-jalan  (subul)  itu  mencerai beraikan kamu dari jalanNya..(Al-An.am 153) Imam  Asy-Syathibi  berkata: .sirhathal  mustaqim  (jalan  yang  lurus) adalah jalan Allah yang dia serukan, yaitu As-Sunnah. Sedangkan As-Subul (jalan- jalan lain) adalah jalan-jalan orang-orang yang  berselisih.  Yang  menyimpang  dari jalan yang lurus. Mereka adalah para ahli bid.ah.(Al-I.tisham I/76 tahqiq Syaikh Salim Al-Hilali)
DR.  Ibrahim  bin  Muhammad  Al- Buraikan menyatakan: .Dan sesunggunya melakukan/membuat  bid.ah  di  dalam agama  akan  menambah  perpecahan  di kalangan ummat karena hal itu merupakan dasar yang menyelisihi agama, yang kita di  larang  mengkutinya  sebagaimana firman Allah SWT : .janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan (subul) itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya..(Al-An.am 153) (Al-Madkhal lid dirasalah    Al-.aqidah  .ala  Madzhab    Ahli Sunnah  Waljama.ah)


BAHAYA BID’AH BAGI PELAKUNYA

¨ Amalan-amalannya tidak di terima
     terdapat  beberapa  nash  yang menyatakan  bahwa  ibadah  ahli  bid.ah tidak di terima oleh Allah SWT. Diantarannya adalah firman Allah SWT : katakanlah: .Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orangyang  paling  merugi perbuatannya. .yaitu orang yang telah sia- sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat  sebaik-baiknya.(Al-kahfi:103- 104). Imam Ibnu Katsir berkata: . Karena Sesungguhnya  ayat  ini  adalah  makiyah (turun  sebelum  peristiwa  hijrah  dari makkah ke madinah) , sebelum berbicara terhadap  orang-orang  yahudi  dan nashara, dan sebelum adanya al-hawarij (kaum  pertama  pembuat  bid.ah)  sama sekali.  Sesungguhnya  ayat  ini  umum meliputi  setiap  orang  yang  beribadah kepada Allah SWT dengan jalan yang tidak di ridhoi Allah SWT, dia menyangka bahwa dia  telah  berbuat  benar  didalam  ibadah tersebut padahal dia telah berbuat salah dan  amalannya  tertolak..  (Tafsir  Al- Qur.annil Azhim)



 ¨ Pelaku bid’ah semakin jauh dari Allah SWT
Diriwayatkan dari Al-hasan bahwa dia  berkata  :  .shahibu  (pelaku)  bid.ah, tidaklah  dia  menambah  kesungguhan, puasa,  dan  shalat,  kecuali  dia semakin jauh dari Allah SWT. Dan dari Ayyub As-Sikhtiyani, dia berkata:  .tidaklah  pelaku  bid.ah menambah  kesungguhan  kecuali  dia semakin jauh dari Allah SWT..  Pernyatan tersebut diisyaratkan kebenarannya oleh sabda  Rasulullah SAW tentang  khawarij: .satu kaum akan keluar di dalam ummat ini yang kamu meremehkan shalat kamu di  bandingkan  dengan  shalat  mereka, mereka membaca Al-Qur.an tetapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat  dari  agama  sebagaimana melesatnya  anak  panah  dari sasarannya..(HR. Bukhari) Asy-Syatibi  berkata:  .pertama beliau (Rasulullah SAW pent.) menjelaskan tentang  kesungguhan  mereka, kemudian  beliau  menjelaskan  tentang jauhnya mereka dari Allah SWT.(Al-I.tisham I/156)

 ¨ menangguh dosa bid’ah dan dosa- dosa orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat.
Dalam hal ini Nabi SAW bersabda : .Barang  siapa  yang  menyeru  kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana  pahala-pahala  yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala-pahala  mereka  sedikitpun.  Dan barang  siapa  yang  menyeru  kepada kesesatan,  maka  dia  mendapatkan dosa-dosa  orang-orang  yang mengikutinya,  tanpa  mengurangi  dosa- dosa mereka sedikitpun..(HR. Muslim) Sedangkan  bid.ah  merupakan kesesatan  sebagaimana  yang  telah  di katakan oleh Rasulullah SAW. Inginkah ahli bid.ah menanggung seluruh dosa orang orang  yang  mengiutinya  sampai  hari kiamat?! Tidakkah hadis Rasulullah SAW ini menghentikan  mereka!?

¨ Pelaku bid’ah memposisikan dirinya pada kedudukan menyerupai pembuat syari.at
Hal ini karena pembuat syari.at (Allah SWT )  telah  membuat  peraturan- peraturan kemudian mewajibkan makhluk untuk  melaksanakannya,  sehingga  dia sendirian  dalam  hal  ini.  Dialah  yang membuat keptutusan tentang apa yang di perselisihkan oleh makhluk. Karena jika pembuatan  peraturan-peraturan  itu mampu di lakukan oleh Manusia, niscaya agama  yang  berisi  peraturan-peraturan itu tidak di turunkan oleh Allah, para Rasul tidak  perlu  di  utus,  dan  tidak  ada  lagi perselisihan di kalangan Manusia. maka orang-orang yang mengadakan perkara- perkara baru di dalam agama Allah SWT  itu berarti  dia  telah  menempatkan  dirinya sebanding  dengan  pembuat  syari.at. Yaitu dia membuat peraturan bersamaan dengan  pembuat  syari.at  dan  telah membuka  pintu  perselisihan,  serta menolak  maksud atau tujuan pembuat syari.at  di  dalam  kesendiriannya  dalam membuat syari.at (peraturan).(Al-I.tisham I/66)


 ¨ Pelaku bid’ah akan di usir dari telaga Rasululah SAW pada hari kiamat
Rasululah SAW  bersabda: .Sesungguhnya aku mandahului dan menanti kamu di telaga. Barang siapa yang melewatiku niscaya dia minum, dan barang siapa yang minum niscaya dia tidak akan haus selama- lamanya. Sesungguhnya sekelompok orang akan mendatangiku, aku mengenal mereka, dan  mereka  mengenalku,  kemudian dihalangi antara aku dengan mereka, maka aku berkata: .Sesungguhnya mereka dari pengikutku. tetapi di jawab .Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka ada-adakan secara baru setelahmu.. Maka aku (Nabi SAW) berkata: .jauh ! jauh!! Bagi orang-orang  yang  merubah  agama setelahku.. (HR. Bukhari -Muslim)

 ¨ Pelaku bid’ah diancam dengan laknat Allah
Dari Ibrhahim At-taimi dia berkata: .Bapakku telah menceritakan kepadaku, dia berkata: Ali RA berkhutbah kepada kami di atas mimbar dari batu bata dan beliau membawa  sebuah  pedang,  yang  pada pedang tersebut terdapat sebuah lembaran yan  tergantung,  kemudian  Ali  berkata: .Demi Allah SWT kami tidak mempunyai kitab yang di baca kecuali kitab Allah SWT dan apa yang ada di lembaran ini.. Kemudian Ali membukanya, maka didalam lembaran itu tertulis:.maka barang siapa yang membuat perkara-perkara baru (bid.ah) di madinah niscaya dia mendapatkan laknat Allah SWT, malaikat-malaikatnya  dan  seluruh Manusia.. (Bukhari no. 7300 dan Mus- lim no. 1730).

¨ Pintu taubat hampir-hampir terkunci bagi shahibu (ahli) bid’ah
 Hal ini disebutkan dalam beberapa hadist antara lain: Sesungguhnya Allah  SWT menghalangi  taubat  dari  setiap shahibu bid.ah sampai ia meninggalkan bid.ahnya  (Shahih  At-Tarhib  I/97  dan Zhilalul Jannah : 21 oleh Imam Al-Albani). Sesungguhnya  ahli  bid.ah  tidak mendapakan  taufik  (bimbingan)  untuk bertaubat.  Sehingga  taubat  itu  sama sekali tidak terjadi pada mereka kecuali jika  dikehendaki  Allah SWT.    Ini  adalah makna  yang  benar,  dan  tidak  ada keraguan  padanya.Karena  telah ditunjukkan  oleh  Al-Qur.an  dan  As- Sunnah,  dan  perkataan  para  salaf  ini serta  kenyataan  para  Ahli  bid.ah  itu sendiri.  Hal  ini  sebagaimana  yang diungkapkan oleh Imam Hasan Al-Basri . Allah I  enggan mengizinkan taubat bagi Ahli bid.ah. (HR. Al-Lalikai).


 maraji :
 Al-Ihtisham Imam As-Syathibi
 Risalatul Bida. Syaikh Ali hasan Al-Halabi

Sabtu, 05 Februari 2011

Menyingkap Alam Jin

“MENYINGKAP ALAM JIN”



Tujuan     Mengetahui :
    1. Permasalahan makan dan minum
    2. Permasalahan di alam nyata
    3. Permasalah permusuhan jin




Pengertian jin

Jin adalah makhluk yang halus tidak dapat dilihat. Jin komunitas layaknya manusia, sebuah nama dari bangsa mereka. Iblis adalah bapaknya jin. Jin terkena beban syariat. Jin kafir / jahat namanya adalah syaiton. Syaiton ada dari kalangan jin dan manusia. Syaiton yang marid (jin yang sangat jahat dari syaiton) adalah Ifrid.
Hadits sahih Imam Muslim
Jin yang mengganggu orang shalat namanya khinzib / khinzab.
Penciptaan iblis bangsa jin diciptakan lebih dahulu dari manusia. Pertanyaan para ulama: Jin diciptakan lebih dahulu, apakah jin lebih mulia / utama? Lebih utama manusia atau jin? Jawab: manusia lebih utama.
Dalil:
1. Malaikat dan jin disuruh sujud kepada manusia
2. Al Quran diturunkan kepada manusia
3. Rasul / Nabi Allah diciptakan dari kalangan manusia.

Bangsa jin diciptakan adri api yang menyala – nyala, hitam asapnya. Dasar: Bangsa jin sudah berubah penciptaannya adri bentuk api. Ketika Rasul sedang shalat ada jin di depannya membawa api disodorkan / didekatkan kepada Rasul, Rosul mencekik jin tersebut sampai merasakan dinginnya lidah jin tersebut, oleh Rasul jin tersebut diikat di tiang – tiang masjid Nabawi. (Sahih).
Jin mampu berubah bentuk / menjelma dalam bentuk manusia, atau hewan (ular, kalajengking, onta, sapi, kambing, kuda bihar, keledai, burung). Riwayat ketika peristiwa perang Badar jin menjelma sebagai manusia. Dalil jin menjelma anjing, ketika salat di depannya lewat anjing hitam, keledai khimar, wanita haid, salatnya batal.
Cara mengusir Jin bentuk ular: diAdzani 3 X, ijin 3 X artinya disuruh keluar rumah dengan menyebut nama Allah 3 X. Dalil hebatnya jin yaitu tentang ifrad / ifrid. Jin juga beranak – pinak, menikah (dasar: Q.S Al Kahfi). Khilaf para ulama ialah iblisnya, Apakah iblis juga menikah? Jawab: Sebagian banyak para ulama, iblis menikah (iblis memiliki anak – anak keturunan), sebagian menjawab: Wallohu ta’ala a’lam bissowab. Ada yang mengatakan iblis bertelur, menggesek – gesek kedua pahanya.
Dalil hadits tentang malam jin: Mereka datang ingin masuk islam, jin minta perbekalan kepada Rasul berupa tulang – tulang. Sabda Rasul: bila kalian makan, makan dengan tangan kanan, jangan menyerupai jin. Jin makan padanya makanan yang tidak dibaca basmalah. Pada umumnya jin – jin itu didapati pada tempat najis.

Masalah tempatnya jin:
1. Jin soleh di tempat – tempat bersih,
2. Jin kafir di tempat – tempat kotor.
Sesungguhnya jin berbaur dengan manusia, hanya saja mereka tidak kelihatan. Masing – masing orang dibuntuti jin yang disebut korin. Korin adalah jin yang kafir (pernyataan para ulama).

Pendapat para ulama:
1. Korin masuk islam,
2. Selamat dari gangguan korin.

Korin, jinnya Rasul sudah masuk islam. Apakah mungkin manusia melihat jin? Jawab: manusia tidak bisa melihat jin pada wujud aslinya. (pernyataan para ulama). Sesungguhnya singgasana jin di atas laut.Sesungguhnya syaiton mengalir seperti aliran darah. Apakah dikalangan jin ada ahli bid’ah? Jawab: Ada, dasarnya diantara kami ada yang soleh & tidak soleh, bertorikot – torikot, …
Jin bisa mati sebagaimana sama dengan manusia, adapun iblis tidak mati.

Interaksi manusia dengan jin
Apakah mungkin pernikahan manusia dengan jin? Jawab: Mungkin, tidak mungkin dengan alasan unsur jin dari api sedangkan unsur manusia dari tanah.
Apakah pernah terjadi pernikahan manusia dengan jin? Jawab: dinyatakan Syaikh Ibnu Taimiyah RA: pernah, sampai memiliki anak. Hukum syar’inya? Jawab: ada ikhtilaf sebagian ulama diperbolehkan, tidak ada nas yang melarang tentang itu, namun jumhur ulama, tidak diperkenankan menikah dengan jin / haram, alasannya: mudarat – mudarat yang ditimbulkan menikah dengan jin, tujuan menikah itu adalah supaya kalian merasa tenang, … sedangkan kemampuan jin menjelma manusia tidak bisa bertahan selama manusia hidup, jin senantiasa kembali ke alamnya, bangsanya.
Interaksi manusia dengan jin yang soleh. Dalil umum: berteman dengan yang soleh (jin dan manusia), merawat jin, memberi makan minum tidak boleh. Minta bantuan jin:
1. Diperbolehkan (asal mampu, ada / hadir, hidup),
2. Tidak diperbolehkan

Syarat diperbolehkan minta bantuan makhluk adalah: mampu, ada / hadir, hidup.

Modus jin masuk tubuh manusia, Syaikh Ibnu Taimiyah:
1. Karena syahwat, jatuh cinta kepada manusia tadi,
2. Karena kebencian & balas dendam kepada anak adam. (mayoritas), kesengajaan manusia merusak tempat jin, dan bukan karena kesengajaan.
3. Karena main – main saja, seperti manusia – manusia yang jahil,
4. Dalam rangka mengingatkan manusia

.
Untuk membentengi diri: PERBANYAKLAH DZIKIR

Selasa, 01 Februari 2011

Ketika Problematika Menerpa Rumah Tangga

“KETIKA PROBLEMATIKA MENERPA RUMAH TANGGA”
Oleh: Moh. Ad!



Secara global sebab yang memunculkan problematika, masalah rumah tangga adalah:
A. Sebab dari dalam
    Sebab dari dalam antara lain dari suami, istri, ataupun keduanya.
    Sebab dari dalam adalah sebab inti
# dari suami :
a. Suami tidak bisa menjalankan statusnya sebagai kepala / panglima rumah tangga. Laki – laki adalah sebagai
    pemimpin, hakim, pemutus, pembesar. Hak suami adalah ditaati suaminya itu.
b. Tidak memberikan, menunaikan hak – hak istri
    Hak istri terkelompok menjadi 2 yaitu hak lahir dan hak batin. Hak untuk dididik dan mendapatkan perhatian.
# dari istri :
a. terjatuh dalam sikap nuzuz, berdasarkan pengertian Al Imam ibnu Katsir Nuzuz adalah pembangkangan, merasa
    tinggi hati di atas para suaminya, yang meninggalkan perintah – perintah suaminya. Ketika nuzuz terjadi dari
    pihak istri, terjadi nuzuz dari kedua belah pihak, maka hadirkan hakim yang adil adri pihak keluarga istri dan dari
    pihak keluarga suami, tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah, bagi yang berakal.
    Jika akan kembali pakailah ilmu tajubah, yaitu caranya file – file lama yang indah dimunculkan.

Berdasarkan Hadits :
1. Kalau sekiranya yang disuruh bersujud kepada manusia, maka para istri diperintahkan bersujud kepada para
    suami.
2. Para suami memerintah ke ranjang para istri menolak, akibatnya kelembutan para suami hilang, maka para
    malaikat melaknatnya (sampai subuh).
        Suami diberi ijin khusus memukul istri, cara memukul :
    a. Larangan memukul wajah
    b. Pukulan yang tidak menyakitkan atau tidak melukai, kesakitan tapi tidak melukai.
 # dari kedua belah pihak

 B. Sebab dari Luar
    Intervensi atau terlalu ikut campurnya orang tua. Orang tua punya hak namun tujuanya hanya membenahi perkara – perkara yang keliru, bukan mengatur roda rumah tangga mereka. Hal tersebut terjadi yaitu teguran Abu Bakar As Sidiq terhadap putrinya Aisyah.


SOLUSI
        Kita harus mengetahui sebabnya masing – masing. Solusi secara Globalnya yaitu mengikuti bimbingan Rasul untuk membina keluarga warodah warohmah. Solusi terperinci tergantung sebab. Adapun jika sebab dari suami, yang sebaiknya dilakukan istri haruslah memiliki kesadaran yang tinggi.
Laki – laki mencari istri adalah karena : Kecantikan, harta, keturunan, dan agama. Carilah istri yang solihah disebabkan mudah diatur, siap menjalankan hak – hak, demikian bagi wanita carilah laki – laki yang solih.

Jumat, 28 Januari 2011

Kado(ilmu) Buat Akhwat Bunga Hati_qu

KADO (ILMU) BUAT AKHWAT BUNGA HATI
Oleh: Moh Adi 
 

Syaikh Ali al-Thanthawiy

Sudah cukup lama masyarakat Islam digempur dari dua jalur. Jalur syubhat (yang meragukan dan ketidakjelasan) dan jalur syahwat. Penyakit syubhat, jalur lebih parah dan lebih besar bahayanya dari pada penyakit syahwat. Penyakit ini lebih banyak mengganggu. Dia berjalan lewat jalur lambat dan tidak semua orang tahan menerimanya. Pemuda dan remaja yang dibangkitkan dan digugah nafsu syahwatnya lewat jalur syubhat ini langsung menyambut dan menerimanya.
Sementara penyakit syahwat cepat menjalar dan meluas. Tingkatan bahayanya, terbatas pada merepotkan. Ia tidak memusnahkan dan tidak mematikan. Penyakit ini mudah sekali membawa kepada kekufuran, bahkan bisa merusak dan membinasakan.
Aku menyeru, mengajak umat muslimin untuk menegakkan akhlaq, menjunjung budi pekerti yang mulia, memberantas segala macam kerusakan moral dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan memberantas kebejatan moral. Namun kemungkaran tetap berjalan dan dekandensi moral semakin menyebar. Wanita semakin berani bepergian sendirian tanpa muhrim. Di setiap pelosok negeri perbuatan mungkar kita jumpai, dan semakin banyak dalam berbagai bentuknya. Kaum wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol – tonjolkan, pergaulan bebas muda – mudi bertambah mencolok. Semua itu berjalan melanda negara demi negara, tanpa satupun negara Islam –-menurutku-- yang mampu mengelak. Negeri syria yang terkenal dengan keserasian akhlak, yang ketat menjaga kehormatan, dan menutup auratnya, tetapi sekarang, para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal dan gagal, dan saya kira kita tidak akan pernah berhasil. Tahukah engkau apa penyebabnya? Sebabnya ialah, karena sampai hari ini kita belum menemukan pintu ke arah perbaikan dan kita tidak tahu jalannya.
Pintu perbaikan ada dihadapanmu. Kunci pintu itu ada ditanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.
Memang benar, bahkan kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita. Akan tetapi perlu diingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan bersikeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk. Seolah engkau berkata kepada pencuri: ”silahkan masuk” dan setelah engkau kecurian barulah sadar. Barulah engkau teriak “tolong tolong aku kecurian”. Laki – laki menghendaki yang paling berharga darimu, yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala. Muda - mudi berdua, bersama – sama berkencan, merasakan kenikmatan sesaat. Namun sesudah itu, dia (laki - laki) lupa dan pergi meninggalkan kamu, dan engkau? Sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk selama – lamanya. Sementara dia pergi dengan diam – diam meninggalkanmu, mencari mangsa lain dengan rayuan dan kemudian menerkam untuk merenggut keperawanannya. Sementara dia menikmati mangsa baru, engkau pelan – pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal di perutmu. Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah. Laki laki yang membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum oleh masyarakat zhalim, bahkan diberi ampun dan divonis babas, dengan alasan: “Dia memang dahulu sesat, tetapi sekarang sudah bertobat”. Tapi engkau…? Engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang umurmu. Masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya.
Seandainya, ketika dia mulai merayumu, engkau tolak dengan sikap yang tegas dan engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya. Seandainya sikapmu itu menghentikan upayanya dengan sikap yang lebih tegas, berontak sambil mengucapkan kata – kata umpatan, menggunakan tangan dan cepat – cepat engkau lepas sepatu dari kakimu lalu engkau pukulkan ke kepalanya. Kalau engkau lakukan itu, pasti orang yang ada disekitar tempat itu akan segera menolongmu. Sesudah itu dia akan ngeri mengganggu wanita – wanita terhormat dijalan.
Bersabarlah dan carilah aktivitas positif wahai kaum wanita. Laki – laki yang baik dan shaleh, akan datang kepadamu, dengan segala kerendahan hati, memohon maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal kemudian datang untuk meminang dan menikahimu. Seorang gadis betapapun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapa hebat ketenaran dan pengaruhnya, dia pasti mempunyai cita – cita “menggapai kebahagiaan yang tinggi yaitu bersuami dan menjadi istri yang shalehah, terhormat dan ibu rumah tangga yang baik”. Cita – cita seperti itu pasti di harapkan oleh semua wanita, apakah dia ratu, keluarga raja, bintang film Hollywood sekalipun, atau wanita biasa. Pernikahan merupakan jabatan yang paling tinggi bagi wanita.
Inilah nasihatku yang hak dan benar. Jangan engkau dengar omongan yang lain. Ketahuilah wahai wanita, hanya ditanganmu dan bukan ditangan kami kaum pria. Hanya ditanganmu kunci pintu kebaikan. Kalau engkau mau memperbaiki dirimu, maka seluruh umat akan menjadi baik. Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah selalu tercurah kepadamu.


--- # ---

Kamis, 27 Januari 2011

Materi TOEFL

SOAL LISTENING
Taken from TOEFL EXPLORER v.1.5 by N.S.T. Electronic Publishing Co, Ltd
QUESTION - 1
a. The shoes are really cheap.
b. The shoes suit the woman very much.
c. The shoes are expensive.
d. The woman should think before buying them.
QUESTION - 2
a. She does not want the boss to come in at this
moment
b. She’d like to be with her boss now
c. She’ll pretend to be dead
d. She’s not feeling very well
QUESTION - 3
a. Maine
b. Chicago
c. California
d. Manhattan
QUESTION - 4
a. the hatchback
b. the four‐door
c. none of them
d. the two‐door
QUESTION - 5
a. she’s too rushed to eat it.
b. It’s very hot
c. It’s too expensive
d. It’s been cooked too quickly
QUESTION - 6
a. Because she’s eating less
b. Because she’s working harder at work
c. Because the man cares about her
d. Because she’s taking exercise
QUESTION - 7
a. Stay a long time
b. Leave
c. Go along with the others
d. Go for a walk
QUESTION - 8
a. Not to do as he would do
b. Not to buy anything from this particular store
c. To start planning what to buy
d. To buy from this store
QUESTION - 9
a. Everything
b. Nothing
c. The drawings
d. The price
QUESTION - 10
a. 130
b. 170
c. 116
d. 144
QUESTION - 11
a. He won’t get an allergy
b. He will not eat at this restaurant
c. He will not eat anything else expect the soup
d. He won’t eat any the soups
QUESTION - 12
a. Looking for her home
b. Leaving for home
c. Leaving home
d. Going to the woman’s home
QUESTION - 13
a. Have lunch
b. Go shopping
c. Eat a roll
d. Go for a walk
QUESTION - 14
a. Traveling from Washington
b. Traveling to Washington
c. Staying in Washington
d. Arriving from Washington
QUESTION - 15
a. Their seats weren’t good enough
b. The music could have been better
c. He didn’t like it at all
d. He liked it very much
QUESTION - 16
a. In New York
b. In Connecticut
c. In Brooklyn
d. In Georgia
QUESTION - 17
a. It’s such a big city
b. The man comes from New York
c. She is irritated by New York
d. She might feel unsafe there.
QUESTION - 18
a. They don’t stop talking
b. They never travel anywhere
c. They think too highly of their own city
d. They are not safe to be with
QUESTION - 19
a. She’s angry
b. She’s amused
c. She’s bored
f. She’s defensive
QUESTION - 20
a. To get more immigrants to come to the U.S
b. To help immigrants live in the U.S
c. To get people to move to new areas
d. To get people to live together
QUESTION - 21
a. They were too tall
b. They were not professional
c. They were too strong
d. They had poor ball handling
QUESTION - 22
a. Six foot
b. Six feet six inches and over
c. Six feet six inches
d. Six feet ten inches
QUESTION - 23
a. The listeners will play some basketball
b. The listener will go home
c. The listeners will enroll for the basketball team
d. The listeners will continue listening to the coach
QUESTION - 24
a. Politics
b. History
c. Geography
d. Tourism
QUESTION - 25
a. A penchant for adventure
b. Marco Polo
c. The major trade routes to the East
d. The southern part of the Silk Road
QUESTION - 26
a. A million years
b. Twelve hundred years
c. A millennium
d. Two thousand years
QUESTION - 27
a. Politics
b. People
c. Climate
d. New sea routes

Lampiran_2 PTK Matematika CPS

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / I
Standar Kompetensi : Bilangan
1. Memahami dan Menggunakan Sifat – sifat Operasi Hitung Bilangan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Melakukan Operasi Hitung Campuran
Indikator : Menentukan aturan operasi hitung campuran dan menggunakannya dalam memecahkan masalah.
Waktu : 2 X 35 menit ( 1 X pertemuan)
Hari / Tanggal : Tindakan I dilaksanakan pada Senin, 19 Oktober 2009
Tindakan II dilaksanakan pada Kamis, 22 Oktober 2009


I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Siswa mampu memahami aturan langkah penyelesaian pemecahan masalah operasi hitung campuran.
B. Tujuan Khusus
Melalui kegiatan CPS dan diskusi siswa dapat :
1. Mengidentifikasi Operasi hitung campuran.
Menjelaskan cara atau langkah – langkah pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Melakukan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
2. Meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
3. Meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.

II. MATERI, MEDIA, METODE DAN SUMBER
A. Materi

Operasi Hitung Campuran
Operasi – operasi hitung bilangan meliputi : penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi – opersi hitung tersebut mempunyai tingkatan dalam urutan pengerjaannya.
Mari kita selesaikan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan berikut ini.
456 + 167 – 308 = (456 + 1670 – 308
= 623 – 308
= 315
695 – 500 + 75 = (695 – 5000 + 75
= 195 + 75
= 270



Selanjutnya mari kita selesaikan operasi hitung campuran perkalian dan pembagian berikut ini.
28 X 10 : 4 = (28 X10) : 4
= 280 : 4
= 70
450 : 75 X 16 = (45 : 75) X 16
= 6 X 16
= 96




Oepasi hitung perkalian dan pembagian berasal dari penjumlahan dan pengurangan yang berulang, maka mempunyai tingkatan yang lebih tinggi. Sehingga opersi hitung perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan dan pengurangan.
1. 187 + 39 : 3 = 187 + (39 : 3)
= 187 + 13
= 200
2. 196 -5 X 25 = 196 – (5 X 25)
= 196 – 125
= 71





Contoh :
1. (640 + 360) : 10 = ...
Jawab:
(640 + 3600 : 10 = 1.000 : 10 = 100
Contoh menyelesaikan soal cerita matematika :
Tini memiliki 250. 132 butir telur puyuh; dijual laku 175. 000 butir. Hari berikutnya, Tini memanen lagi sebanyak 23. 525 butir. Berapa butirkah telur puyuh Tini sekarang?
Penyelesaian :
Diketahui : a. Telur puyuh awal milik Tini 250. 132 butir
b. Telur puyuh laku 175. 000 butir
c. Panen telur puyuh 23. 525 butir
Ditanya : Jumlah telur puyuh milik Tini sekarang?
Jawab : 250. 132 – 175. 000 + 23. 525
= (250. 132 – 175. 000) + 23. 525
= 75. 132 + 23.525
= 98. 657
B. Media
Manipulatif gambar garis bilangan pada kertas manila.
C. Metode
1. Ceramah
Demonstrasi
D. Sumber
Silabus Matematika kelas IV tahun Pelajaran 2009 / 2010
Buku Pelajaran Cerdas Berhitung Matematika Untuk SD / MI Kelas 4, Nur Fajariyah dan arif Al Rasyid, Penerbit Grahadi, Th. 2007, Halaman 29 – 47.
Buku Pelajaran Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Th. 2008, Halaman 22 – 24.

III. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi.
Guru mempersiapkan media, dan alat peraga.
Apersepsi
Guru mengajuka beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Siapa tadi pagi sikat gigi?
b. Berapakali dalam sehari kalian sikat gigi?
c. Maka dalam seminggu kalian sikat gigi berapa kali?
6. Guru menjelaskan tujuan yang akan disampaikan pada pertemuan saat ini yaitu tentang pengerjaan hitung yang melibatkan berbagai operasi hitung campuran bilangan.
B. Kegiatan Inti (50 menit)
Secara klasikal siswa memperhatikan demonstrasi penjelasan guru tentang Operasi hitung campuran beserta langkah atau cara pengerjaan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Beberapa siswa disuruh maju kedepan kelas untuk mencoba mendemonstrasikan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dengan berdiskusi kelompok, siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran.
Guru mengamati kegiatan kerja kelompok siswa.
Masing – masing perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi.
Siswa mengerjakan soal – soal latihan yang terdapat pada buku sumber matematika.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
Siswa mengerjakan soal latihan formatif untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi yang dimiliki siswa.
Guru menilai hasil tes formatif dan menganalisis hasilnya.
Guru kembali memantapkan materi.
Siswa bersama guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi.
Guru mempersiapkan media, dan alat peraga.
Apersepsi
Guru mengajuka beberapa pertanyaan sebagai berikut:
6. Guru menjelaskan tujuan yang akan disampaikan pada pertemuan saat ini yaitu tentang pengerjaan hitung yang melinbatka berbagai operasi hitung campuran bilangan.
B. Kegiatan Inti (50 menit)
Secara klasikal siswa memperhatikan demonstrasi penjelasan guru tentang Operasi hitung campuran beserta langkah atau cara pengerjaan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Beberapa siswa disuruh maju kedepan kelas untuk mencoba mendemonstrasikan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dengan berdiskusi kelompok, siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran.
Guru mengamati kegiatan kerja kelompok siswa.
Masing – masing perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi.
Siswa mengerjakan soal – soal latihan yang terdapat pada buku sumber matematika.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
Siswa mengerjakan soal latihan formatif untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi yang dimiliki siswa.
Guru menilai hasil tes formatif dan menganalisis hasilnya.
Guru kembali memantapkan materi.
Siswa bersama guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

IV. EVALUASI
A. Prosedur Tes
Tes Awal : Ada Dalam Kegiatan Awal
Tes Dalam Proses : Ada Dalam Kegiatan Inti
Tes Akhir : Ada Dalam Kegiatan Akhir
B. Jenis Tes
Lisan dan Tertulis
C. Bentuk Tes
Isian dan Uraian
D. Alat Evaluasi
I. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
34 X 17 + 635 = ...
6.844 : 4 – 1235 = ...
25 x 12 – 50 + 500 : 2 = ....
906 – 750 : 125 X 5 + 500 = ...
100 : (75 – 25) X 250 + 500 = ...

II. Selesaikanlah soal – soal cerita berikut ini!
Di atas truk ada 9 buah karung yang berisi jagung. Setiap karung beratnya 75 kg. Karung itu sudah diturunkan 3 buah. Tinggal berapa kg-kah berat semua jagung yang masih di atas truk?
Pak Hari mempunyai 24 drum minyak. Tiap drum berisi 125 liter minyak. Jika tiap hari rata – rata terjual 150 liter, dalam beberapa harikah minyak tersebut akan habis terjual?
Nenek membeli 1 kg telur Rp. 12. 500,00, 1 kg minyak goreng Rp. 13. 400,00 dan 1 kg gula pasir Rp. 7. 200,00. Nenek membayar dengan uang Rp. 50. 000,00. Berapakah sisa uang nenek?
Eka mendapat beasiswa sebesar Rp 120.000,00 dan uang itu ditabungnya. Ia juga mendapat hadiah dari orang tuanya Rp 75.000,00 dan ditabungnya juga. Pada suatu hari dia mengambil tabungan sebesar Rp 62.750,00 untuk membeli peralatan sekolah. Tinggal berapa rupiahkah tabungan eka sekarang?
Toni menjual 6 ekor ayam jantan. Setiap ekor ayam laku Rp 18.250,00. Sebagian hasil penjualannya dibelikan sepatu seharga Rp 22.500,00. Berapa rupiahkah uang Toni sekarang?

E. Kunci Jawaban
I. 1. 1.213
2. 476
3. 500
4. 1.376
5. 1.000
II. 1. (9 X 75) – (3 X 75) = 675 – 225 = 450
2. 24 x 125 : 150 = 20 hari
3. 50.000 - (12.500 + 13.400 + 7.200) = 16.900
4. 120.000 + 75.000 – 62.750 = 132.250
5. 6 X 18.250 – 22.500 = 87.000
F. Pedoman Penilaian
Rum I setiap soal jawaban benar dikali 2
Rum II Setiap soal a. Jawaban lengkap dan benar skor 3
b. Jawaban tidak lengkap dan benar skor 2
c. Jawaban tidak lengkap dan tidak benar skor 1
d. Tidak dijawab skor 0


Skor I + Skor II
Nilai = ——————— X 100
25





LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakanlah Soal – soal di bawah ini dengan kelompok belajarmu!

1. Hasil dari 63.540 + 21.210 – 45.100 adalah ...
2. Hasil dari 64.325 + 28.500 – 14.600 adalah ...
3. Hasil dari 3.248 + 4.500 : 100 adalah ...
4. Hasil dari 70.000 – 80.000 : 5 adalah ...
5. Hasil dari 3.230 + 8.100 : 60 adalah ...
6. 3.935 – 4.800 : 6 adalah ...
7. (420 + 140) : 20 = ...
8. (12 + 38) X 40 adalah ...
9. 210 X 60 : 12 adalah ...
10. 7.835 – 30.000 : 6 adalah ...

Nama Kelompok : ...
Nama Anggota :
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...










RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / I
Standar Kompetensi : Bilangan
1. Memahami dan Menggunakan Sifat – sifat Operasi Hitung Bilangan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Melakukan Operasi Hitung Campuran
Indikator : Menentukan aturan operasi hitung campuran dan menggunakannya dalam memecahkan masalah.
Waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)
Hari / Tanggal : Tindakan I dilaksanakan pada Senin, 26 Oktober 2009
Tindakan II dilaksanakan pada Kamis, 29 Oktober 2009


I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Siswa mampu memahami aturan langkah penyelesaian pemecahan masalah operasi hitung campuran.
B. Tujuan Khusus
Melalui kegiatan CPS dan diskusi siswa dapat :
1. Mengidentifikasi Operasi hitung campuran.
2. Menjelaskan cara atau langkah – langkah pemecahan masalah operasi hitung campuran.
3. Melakukan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
2. Meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
3. Meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.
II MATERI, MEDIA, METODE DAN SUMBER
A. Materi

Operasi Hitung Campuran
Operasi – operasi hitung bilangan meliputi : penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi – opersi hitung tersebut mempunyai tingkatan dalam urutan pengerjaannya.
Mari kita selesaikan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan berikut ini.
456 + 167 – 308 = (456 + 1670 – 308
= 623 – 308
= 315
695 – 500 + 75 = (695 – 5000 + 75
= 195 + 75
= 270



Selanjutnya mari kita selesaikan operasi hitung campuran perkalian dan pembagian berikut ini.
28 X 10 : 4 = (28 X10) : 4
= 280 : 4
= 70
450 : 75 X 16 = (45 : 75) X 16
= 6 X 16
= 96



Oepasi hitung perkalian dan pembagian berasal dari penjumlahan dan pengurangan yang berulang, maka mempunyai tingkatan yang lebih tinggi. Sehingga opersi hitung perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan dan pengurangan.
1. 187 + 39 : 3 = 187 + (39 : 3)
= 187 + 13
= 200
2. 196 -5 X 25 = 196 – (5 X 25)
= 196 – 125
= 71




Contoh :
1. (640 + 360) : 10 = ...
Jawab:
(640 + 3600 : 10 = 1.000 : 10 = 100
Contoh menyelesaikan soal cerita matematika :
Tini memiliki 250. 132 butir telur puyuh; dijual laku 175. 000 butir. Hari berikutnya, Tini memanen lagi sebanyak 23. 525 butir. Berapa butirkah telur puyuh Tini sekarang?
Penyelesaian :
Diketahui : a. Telur puyuh awal milik Tini 250. 132 butir
b. Telur puyuh laku 175. 000 butir
c. Panen telur puyuh 23. 525 butir
Ditanya : Jumlah telur puyuh milik Tini sekarang?
Jawab : 250. 132 – 175. 000 + 23. 525
= (250. 132 – 175. 000) + 23. 525
= 75. 132 + 23.525
= 98. 657



B. Media
Manipulatif gambar garis bilangan pada kertas manila.
C. Metode
1. Ceramah
Demonstrasi
D. Sumber
Silabus Matematika kelas IV tahun Pelajaran 2009 / 2010
Buku Pelajaran Cerdas Berhitung Matematika Untuk SD / MI Kelas 4, Nur Fajariyah dan arif Al Rasyid, Penerbit Grahadi, Th. 2007, Halaman 29 – 47.
Buku Pelajaran Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV, Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Th. 2008, Halaman 22 – 24.

III. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
A. Kegiatan Awal ( 5 menit )
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi.
Guru mempersiapkan media, dan alat peraga.
Apersepsi
Guru mengajuka beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Guru menjelaskan tujuan yang akan disampaikan pada pertemuan saat ini yaitu tentang pengerjaan hitung yang melinbatka berbagai operasi hitung campuran bilangan.
B. Kegiatan Inti ( 50 menit )
Secara klasikal siswa memperhatikan demonstrasi penjelasan guru tentang Operasi hitung campuran beserta langkah atau cara pengerjaan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Beberapa siswa disuruh maju kedepan kelas untuk mencoba mendemonstrasikan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dengan berdiskusi kelompok, siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran.
Guru mengamati kegiatan kerja kelompok siswa.
Masing – masing perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi.
Siswa mengerjakan soal – soal latihan yang terdapat pada buku sumber matematika.

C. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
Siswa mengerjakan soal latihan formatif untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi yang dimiliki siswa.
Guru menilai hasil tes formatif dan menganalisis hasilnya.
Guru kembali memantapkan materi.
Siswa bersama guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Awal ( 5 menit )
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi.
Guru mempersiapkan media, dan alat peraga.
Apersepsi
Guru mengajuka beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Berapa jam kalian belajar setiap harinya di rumah?
b. Satu hari ada berapa jam?
c. Ada berapa jamkah satu hari di kurangi dengan jam belajarmu?
6. Guru menjelaskan tujuan yang akan disampaikan pada pertemuan saat ini yaitu tentang pengerjaan hitung yang melinbatka berbagai operasi hitung campuran bilangan.
B. Kegiatan Inti ( 50 menit )
Secara klasikal siswa memperhatikan demonstrasi penjelasan guru tentang Operasi hitung campuran beserta langkah atau cara pengerjaan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Beberapa siswa disuruh maju kedepan kelas untuk mencoba mendemonstrasikan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dengan berdiskusi kelompok, siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran.
Guru mengamati kegiatan kerja kelompok siswa.
Masing – masing perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi.
Siswa mengerjakan soal – soal latihan yang terdapat pada buku sumber matematika.
C. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
Siswa mengerjakan soal latihan formatif untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi yang dimiliki siswa.
Guru menilai hasil tes formatif dan menganalisis hasilnya.
Guru kembali memantapkan materi.
Siswa bersama guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

IV. EVALUASI
A. Prosedur
Tes Awal : Ada Dalam Kegiatan Awal
Tes Dalam Proses : Ada Dalam Kegiatan Inti
Tes Akhir : Ada Dalam Kegiatan Akhir
B. Jenis Tes
Lisan dan Tertulis
C. Bentuk Tes
Isian dan Uraian
D. Alat Evaluasi
I. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. 64 X 13 + 125 = ...
2. 315 X 2 X 15 = ...
3. 50.000 – 30.000 : 6 = ...
4. 43 X 28 + 720 : 9 – 168 = ...
5. 490 : 7 + 65 X 37 – 480 = ...
II. Selesaikanlah soal – soal cerita berikut ini!
Beras sumbangan yang terkumpul dari dua penerbit masing – masing sebanyak 9.852 kg dan 3.756 kg. Seluruh sumbangan itu akan dibagikan sama banyak kepada 36 kelurahan yang mengalami kekeringan. Berapa kg-kah beras yang diterima oleh tiap kelurahan?
Sebuah buku harganya Rp 2.500,00 dan sebuah spidol harganya Rp 2.250,00. Rina membeli 4 buah buku dan 8 spidol dengan uang lima puluh ribuan. Berapa sisa uang Rina?
Budi memiliki 1.256 kelereng, diminta adik 200 kelereng, hilang 56. Budi akan bermain kelereng bersama 3 orang temannya. Kemudian kelereng itu dibagikan kepada 3 orang teman budi dan budi. Berapa kelereng bagian Budi?
1 kaleng berisi 23 bungkus permen. Zen memiliki 23 kaleng. Dimakan olehnya 5 bungkus permen. Tinggal berapa bungkus permen milik Zen?
Inu mempunyai uang sebesar Rp. 60.000,00. Dia gunakan untuk membeli 2 buku, 2 pensil, 2 kaos kaki, dan 1 tas sekolah. Harga masing – masing barang tersebut adalah 1500, 750, 4500, 25.000. Berapakah uang kembali Zen?
E. Kunci Jawaban
I. 1. 957
2. 9450
3. 45000
4. 1116
5. 1995
II. 1. (9852 + 3756) : 36 = 378
50.000 – (4 X 2500 + 8 X 2250) = 22.000
(1256 – 200 – 56) : 4 = 250
23 X 23 - 5 = 524
60.000 (2 X 1500 + 2 X 750 + 2 X 4500 + 1 X 25.000) = 21.500
F. Pedoman Penilaian
Rum I setiap soal jawaban benar dikali 2
Rum II Setiap soal a. Jawaban lengkap dan benar skor 3
b. Jawaban tidak lengkap dan benar skor 2
c. Jawaban tidak lengkap dan tidak benar skor 1
d. Tidak dijawab skor 0


Skor I + Skor II
Nilai = ——————— X 100
25












LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Operasi hitung campuran
Kelas / Semester : IV / 1
Hari, tanggal : Kamis, 29 Oktober 2009
Fokus Observasi : Penggunaan model pembelajaran “CPS” untuk
Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika dalam kegiatan tindakan perbaikan pembelajaran.

Kemunculan tiap siklus
Siklus I Siklus II
Ada Tidak Ada Tidak

A.



B.





C.





















D.



















E






F OBSERVASI TERHADAP GURU
Kegiatan Pra KBM
1. Guru Menyiapkan alat pelajaran
2. Guru Mengabsen siswa
3. Guru memotivasi siswa
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan appersepsi
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pelajaran
2. Guru memusatkan perhatian siswa
2. Guru memberi petunjuk kegiatan kepada siswa
3. Guru melibatkan siswa dalam pelaksanaan kegiatan
4. Guru memberi pertanyaan kepada siswa
5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
6. Guru menjawab pertanyaan siswa
7. Guru melaksanakan penilaian proses
8. Guru melaksanakan perbaikan pembelajaran
9. Guru menyimpulkan materi pelajaran
10. Guru menggunakan model pembelajaran sesuai perencanaan
Kegiatan Perbaikan
1. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa belum tuntas
2. Guru memberi pertanyaan kepada siswa belum tuntas belajar
2. Guru membimbing siswa dalam pelaksanaan pembelajaran secara merata
3. Guru membimbing siswa belum tuntas belajar secara khusus
4. Jenis pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran
5. Guru melibatkan siswa lain dalam perbaikan pembelajaran kepada siswa belum tuntas belajar
6. Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
7. Guru memberi penghargaan terhadap siswa
Kegiatan akhir
1. Guru mengadakan penilaian
2. Guru mengoreksi pekerjaan siswa
3. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa
4. Guru mengadakan tindak lanjut
5. Guru mengakhiri pembelajaran
OBSERVASI TERHADAP SISWA
1. Siswa membawa buku sumber
2. Siswa membawa alat pelajaran
3. Siswa aktif bertanya
4. Siswa aktif menjawab pertanyaan guru
5. Siswa terpusat perhatiannya terhadap pembelajaran/konsentrasi
6. Siswa bergairah melaksanakan kegiatan pembelajaran bermain “Mencari pasangan”
7. Siswa menyenangi model pembelajaran “Mencari pasangan”
8. Seluruh siswa belum tuntas dapat mejawab pertanyaan guru
9. Sebagian siswa belum tuntas dapat menjawab pertanyaan guru































































































































































































































DAFTAR NILAI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Operasi Hitung Campuran
Kelas/Semester : IV / 1
Hari/Tanggal : Senin dan Kamis, 26 dan 29 Oktober 20092009
Tahun Pelajaran : 2009 / 2010




No. Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Eko Febrianto 50 √
2. Nomiati 70 √
3. Wili Mukasah 60 √
4. Andi Ariyanto 70 √
5. Dewi Retnosari 60 √
6. Ervin Siswanto 70 √
7. Puput Supriyatin 70 √
8. Wasis Riswanto 60 √
9. Achmad Shidiq 90 √
10. Andre Farhan F 80 √
11. Bayu Triwahyudi 90 √
12. Dwi Rahmawati 70 √
13. Evi Marliyanti 80 √
14. Galih Adhi P 70 √
15. Ilham Yanuar 80 √
16. Marselina Susiani 70 √
17. Nikensari Pradiastuti 70 √
18. Nur Ulil Ma’rifah 80 √
19. Octa Apitasari 70 √
20. Rizky Septianingrum 60 V
21. Rowit Anggelika Dwi Wauci 70 √
22. Zinatun Fathonatus Solihsah 80 √
23. Widiawati 70 √
24. Puji Wastuti 70 √
25. Intan Resti Margarena 70 √
26. Hendri Ragil Budianto 70 √
27. Fufung Jonanda Ananto 70 √


































DAFTAR NILAI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Operasi Hitung Campuran
Kelas/Semester : IV / 1
Hari/Tanggal : Senin dan Kamis, 19 dan 22 Oktober 2009
Tahun Pelajaran : 2009 / 2010



No. Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Eko Febrianto 50 √
2. Nomiati 60 √
3. Wili Mukasah 60 √
4. Andi Ariyanto 80 √
5. Dewi Retnosari 40 √
6. Ervin Siswanto 70 √
7. Puput Supriyatin 70 √
8. Wasis Riswanto 60 √
9. Achmad Shidiq 90 √
10. Andre Farhan F 80 √
11. Bayu Triwahyudi 80 √
12. Dwi Rahmawati 70 √
13. Evi Marliyanti 70 √
14. Galih Adhi P 70 √
15. Ilham Yanuar 80 √
16. Marselina Susiani 60 √
17. Nikensari Pradiastuti 60 √
18. Nur Ulil Ma’rifah 60 √
19. Octa Apitasari 60 √
20. Rizky Septianingrum 60 √
21. Rowit Anggelika Dwi Wauci 70 √
22. Zinatun Fathonatus Solihsah 70 √
23. Widiawati 70 √
24. Puji Wastuti 70 √
25. Intan Resti Margarena 70 √
26. Hendri Ragil Budianto 70 √
27. Fufung Jonanda Ananto 70 √



































DAFTAR NILAI MATEMATIKA
PRA SIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

NO NAMA SEBELUM
SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
1. Eko Febrianto 40 50 50
2. Nomiati 60 60 70
3. Wili Mukasah 50 60 60
4. Andi Ariyanto 70 80 70
5. Dewi Retnosari 40 40 60
6. Ervin Siswanto 60 70 70
7. Puput Supriyatin 70 70 70
8. Wasis Riswanto 50 60 60
9. Achmad Shidiq 80 90 90
10. Andre Farhan F 70 80 80
11. Bayu Triwahyudi 80 80 90
12. Dwi Rahmawati 60 70 70
13. Evi Marliyanti 60 70 80
14. Galih Adhi P 70 70 70
15. Ilham Yanuar 60 80 80
16. Marselina Susiani 50 60 70
17. Nikensari Pradiastuti 50 60 70
18. Nur Ulil Ma’rifah 50 60 80
19 Octa Apitasari 60 60 70
20. Rizky Septianingrum 40 60 60
21. Rowit Anggelika Dwi Wauci 50 70 70
22. Zinatun Fathonatus Solihsah 60 70 80
23. Widiawati 50 70 70
24. Puji Wastuti 70 70 70
25. Intan Resti Margarena 60 70 70
26. Hendri Ragil Budianto 50 70 70
27. Fufung Jonanda Ananto 50 70 70











DAFTAR NILAI PRA SIKLUS

Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Operasi Hitung Campuran
Kelas/Semester : IV / 1
Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2009
Tahun Pelajaran : 2009 / 2010



No. Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Eko Febrianto 40 √
2. Nomiati 60 √
3. Wili Mukasah 50 √
4. Andi Ariyanto 70 √
5. Dewi Retnosari 40 √
6. Ervin Siswanto 60 √
7. Puput Supriyatin 70 √
8. Wasis Riswanto 50 √
9. Achmad Shidiq 80 √
10. Andre Farhan F 70 √
11. Bayu Triwahyudi 80 √
12. Dwi Rahmawati 60 √
13. Evi Marliyanti 60 √
14. Galih Adhi P 70 √
15. Ilham Yanuar 60 √
16. Marselina Susiani 50 √
17. Nikensari Pradiastuti 50 √
18. Nur Ulil Ma’rifah 50 √
19. Octa Apitasari 60 √
20. Rizky Septianingrum 40 √
21. Rowit Anggelika Dwi Wauci 50 √
22. Zinatun Fathonatus Solihsah 60 √
23. Widiawati 50 √
24. Puji Wastuti 70 √
25. Intan Resti Margarena 60 √
26. Hendri Ragil Budianto 50 √
27. Fufung Jonanda Ananto 50 √



































LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS
SIKLUS II

Nama Guru Praktikan : SUGENG RIYADI
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas/Semester : IV / 1
Kompetensi Dasar : Operasi Hitung Campuran


NO KEMUNCULAN
YA TIDAK
1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. √ Siswa cukup aktif
2. Tingkah laku siswa saat guru
menyelesaikan contoh soal. √ Sebagian besar memperhatikan
3. Sikap siswa dalam bekerja
kelompok. √ Kerja sama cukup baik
4. Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban teman dari kelompok lain. √ Cukup baik
5. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan. √ Sudah cukup bagus
6. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. √ Sudah bagus
7. Keaktifan siswa dalam dalam
mengeluarkan pendapat. √ Cukup baik, perlu ditingkatkan
8. Sikap siswa dalam minat belajar. √ Cukup baik
9. Semangat siswa dalam belajar. √ Cukup baik
10. Ketenangan kelas. √ Cukup kondusif



Banyumas, 29 Oktober2009
Pengamat, Mahasiswa,


TUSIAH, S.Pd. SD SUGENG RIYADI
NIP 19670821 199403 2 006 NIM 815207752






























LEMBAR PENGAMATAN GURU
PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS
SIKLUS II

Nama Guru Praktikan : SUGENG RIYADI
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas/Semester : IV / 1
Kompetensi Dasar : OPERASI HITUNG CAMPURAN


NO KEMUNCULAN
YA TIDAK
A.KEGIATAN AWAL
1 Memotivasi siswa.
√ Cukup baik
2 Membentuk kelompok belajar dengan baik. √ Cukup baik
3 Menghubungkan pelajaran terdahulu dengan yang akan dibahas. √ Apersepsi sudah sesuai dengan materi
4 Mengkomunikasikan tujuan belajar. √ Dilaksanakan dengan baik
5 Telah menyiapkan alat, bahan atau media pembelajaran yang diperlukan. √ Sudah sesuai dan cukup relevan
B.KEGIATAN INTI
1. Menggunakan alat, bahan atau media. √ Penggunaan sudah maksimal
2. Memotivasi siswa untuk bertanya.
√ Dilaksanakan dengan baik
NO KEMUNCULAN
YA TIDAK
3. Berperan sebagai fasilitator.
√ Sudah dilaksanakan dengan baik
4. Mengaktifkan kelompok kerja. √ Cukup baik
5. Meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil kelompok. √ Dilaksanakan dengan baik
6. Membimbing siswa . √ Sudah baik
7. Membantu kesulitan belajar siswa. √ Dilaksanakan dengan baik
8. Segera memberikan kegiatan perbaikan atau pengayaan. √ Dilaksanakan dengan baik
C.KEGIATAN AKHIR
1. Membimbing siswa menyimpulkan materi. √ Cukup baik
2. Memberikan tugas untuk materi berikutnya. √ Dilaksanakan dengan baik
D.KESAN TERHADAP GURU PENGAJAR
1. Penampilan. √ Sudah baik dan menarik
2. Penggunaan papan tulis. √ Sudah baik dan cukup maksimal
3. Pengelolaan kelas. √ Cukup baik
4. Teknik bertanya. √ Cukup baik
5. Penggunaan alat atau metode pengajaran. √ Sudah cukup sesuai
6. Pengorganisasian bahan pengajaran. √ Dilaksanakan dengan baik

Banyumas, 29 Oktober 2009
Pengamat, Mahasiswa,



TUSIAH, S.Pd. SD SUGENG RIYADI
NIP 19670821 199403 2 006 NIM 815207752































PEMERINTAH KABUPATENBANYUMAS
DINAS PENDIDIKAN
UNIT PENDIDIKAN KECAMATAN SUMPIUH
SD NEGERI 3 SUMPIUH
Alamat : Gr. Jatilarangan Sumpiuh, Kec. Sumpiuh, Kab. Banyumas

SURAT KETERANGAN
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri 3 Sumpiuh Unit Pendidikan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menerangkan bahwa:

Nama : Sugeng Riyadi
NIM : 815207752

telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 3 Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) Program Strata 1 PGSD FKIP Universitas Terbuka.




Banyumas, 24 November 2009
Kepala Sekolah,


K. Wihesti, S.Pd.
NIP 19580428 197802 2 004



PEMERINTAH KABUPATENBANYUMAS
DINAS PENDIDIKAN
UNIT PENDIDIKAN KECAMATAN SUMPIUH
SD NEGERI 3 SUMPIUH
Alamat : Gr. Jatilarangan Sumpiuh, Kec. Sumpiuh, Kab. Banyumas


SURAT KETERANGAN
Nomor : / / / 2009


Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SD Negeri 3 Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menerangkan bahwa :
Nama : Tusiah, SPd. SD
NIP : 19670821 199403 2 006
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SD Negeri 3 Sumpiuh
Untuk menjadi observer praktek Perbaikan Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan ketentuan sebagai berikut :
Peneliti : Sugeng Riyadi
NIM : 815207752
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 1
Pelaksanaan : Siklus I, 19 dan 22 Oktober 2009
Siklus II, 26 dan 29 Oktober 2009
Materi : Operasi Hitung Campuran
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sumpiuh
Tanggal : 17 Oktober 2009
-------------------------------------------
Kepala Sekolah,

K. Wihesti, SPd.
NIP 19580428 197802 2 004
PEMERINTAH KABUPATENBANYUMAS
DINAS PENDIDIKAN
UNIT PENDIDIKAN KECAMATAN SUMPIUH
SD NEGERI 3 SUMPIUH
Alamat : Gr. Jatilarangan Sumpiuh, Kec. Sumpiuh, Kab. Banyumas

SURAT KETERANGAN
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri 3 Sumpiuh Unit Pendidikan Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas menerangkan bahwa:

Nama : Sugeng Riyadi
NIM : 815207752

telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 3 Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) Program Strata 1 PGSD FKIP Universitas Terbuka.




Banyumas, 24 November 2009
Kepala Sekolah,


K. Wihesti, S.Pd.
NIP 19580428 197802 2 004

BAB V PTK Matematika CPS

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran di SD Negeri 3 Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Apersepsi yang menarik akan meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Penggunaan media dan alat peraga yang relevan akan menambah antusias siswa dalam belajar.
3. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran akan lebih kuat dengan keterlibatan siswa secara langsung dalam pengamatan dan demonstrasi tentang materi pelajaran.
4. Keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dapat ditingkatkan melalui diskusi kelompok.
5. Hasil prestasi siswa pada mata pelajaran Matematika dengan model pembelajaran CPS siklus I mencapai rata-rata 63 % meningkat pada siklus II menjadi 81 %. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran meningkat.
6. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika siklus I dan siklus II semakin meningkat, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa semua indikator terlaksana dengan baik.
7. Dengan demikian melalui model pembelajaran CPS siswa dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 3 Sumpiuh Kelas IV semester 1 Tahun Pelajaran 2009 / 2010.


Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan oleh guru dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran, di antaranya adalah:
a. Guru hendaknya dapat memberikan apersepsi yang menarik di awal pembelajaran agar minat siswa terhadap materi pelajaran tinggi.
b. Media dan alat peraga hendaknya dipersiapkan sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk kegiatan observasi dan pengamatan.
c. Dengan memperhatikan kelebihan yang dimiliki dari metode demonstrasi dan model pembelajaran CPS, maka hendaknya guru dan calon guru menerapkan metode demonstrasi dan model pembelajaran CPS dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Dalam pembelajaran dengan model pembelajaran CPS guru berperan sebagai fasilitator, hendaknya membiarkan siswa belajar secara alamiah dan mengalami sendiri sehingga siswa dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah sendiri melaui pengetahuan yang baru didapat.
C. Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan mutu profesionalisme guru berdasarkan pengalaman peneliti selama melakukan perbaikan pembelajaran melaui PTK, guru perlu melakukan kerjasama dan berbagi pengalaman dengan teman sejawat yang berhubungan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Kerjasama tersebut bisa melalui KKG atau Kelompok Kerja Guru untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman selama menjalankan tugas. Selain itu penelitian Tindakan Kelas sangat membantu guru dalam mengevaluasi apa yang telah dilaksanakan dalam tugasnya menyampaikan materi kepada para siswa. Dengan demikian akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa di SD.
DAFTAR PUSTAKA

Wardhani, IGAK. et.al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas
Terbuka


Abdurrahman, Dr. Mulyono. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.


Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri pendidikan Nasional
RI Nomor 22, 23, 24 Tahun 2006. Jakarta.


Siswoyo, Dwi. Et. Al. (2007). Ilmu pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.


Muhsetyo, Gatot. El. Al. (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.


Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Proses dan strategi pemecahan masalah trigonometri. G:\Proses dan strategi
pemecahan masalah « belajar matematika.mht. diakses tanggal … September 2009.
Suarti. (2009). Model pembelajaran creative problem solving dengan program
berbantuan computer dalam pembelajaran matematika tatang setiadi’s Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Universitas Lampung.html. diakses tanggal 08 september 2009.
Wahidin. (2009). Pemecahan Masalah Matematika. Makalah. G:\pemecahan
masalah matematika (problem solving in mathematica)« kuMPULAN MAKALAH & bantuan bahan makalah pendidikan.html. diakses tanggal 08 september 2009.
Upu, Hamzah. (2009). Teori Belajar Pendukung Pendekatan Pengajuan Masalah
Matematika. G:\teori-belajar.html. diakses tangal 08 september 2009.

BAB IV PTK Matematika CPS

BAB IV

HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Hasil perbaikan pembelajaran dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas IV SD Negeri 3 Sumpiuh pada mata pelajaran IPS dengan Kompetensi Dasar Menunjukkan Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam Serta Pemanfaatannya Untuk Kegiatan Ekonomi di Lingkungan Setempat yang peneliti lakukan dalam dua siklus (tiap siklus dilakukan dua kali tatap muka) adalah sebagai berikut:
1. Siklus I:
a. Tindakan 1 dilaksanakan Hari Senin, 19 Oktober 2009 dengan waktu 2 X 35 menit.
b. Tindakan 2 dilakukan Hari Kamis, 22 Oktober 2009 dengan waktu 2 X 35 menit.
2. Siklus II:
a. Tindakan I dilaksanakan Hari Senin, 26 Oktober 2009 dengan waktu 2 X 35 menit.
b. Tindakan 2 dilaksanakan Hari Kamis, 29 Oktober 2009 dengan waktu 2 X 35 menit.
Dari data yang dihimpun selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ditemui adanya peningkatan yang sangat baik. Pada siklus kedua hasil pembelajaran telah memperoleh hasil yang menggembirakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel daftar nilai hasil evaluasi tes formatif tiap siklusnya (terlampir)
Berdasarkan pada tabel 4.1 kita dapat melihat adanya perubahan nilai yang dicapai siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan:
Pada studi awal, siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 20 siswa dari 27 siswa atau sebesar 74 %.
Pada siklus I, siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 10 siswa dari 27 siswa atau sebesar 37 %.
Pada siklus II, siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 5 siswa dari 27 siswa atau sebesar 19 %.
Sedangkan siswa yang dapat menguasai materi pelajaran mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan yaitu:
Pada studi awal, siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 7 siswa dari 27 siswa atau sebesar 26 %.
Pada siklus I, siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 siswa dari 27 siswa atau sebesar 63 %.
Pada siklus II, siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 siswa dari 27 siswa atau sebesar 81 %.
Di bawah ini peneliti sajikan tabel perkembangan penguasaan materi pelajaran matematika dalam bentuk persentase setelah dilakukan perbaikan pembelajaran.

Tabel 4.1 Data Hasil Persentase Tes Formatif Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Sumpiuh


No. Uraian Siswa yang sudah tuntas Siswa yang belum tuntas
Jumlah % Jumlah %
1 Studi Awal 7 26 % 20 74 %
2 Siklus I 17 63 % 10 37 %
3 Siklus II 22 81 % 5 19 %

Dari tabel 4.1 dapat dilihat setiap siklus mengalami kenaikan dalam penguasaan materi pelajaran. Dari studi awal ke siklus I mengalami kenaikan 37 %. dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 18 %.
Hingga siklus II seluruh siswa telah tuntas belajarnya.

Agar lebih jelas dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini!

Gambar 4.1 Grafik tingkat ketuntasan belajar siswa

Nilai < 70 = 5/27 x 100% = 19 %
Nilai ≥ 70 = 22/27 x 100% = 81 %
Ketuntasan Pembelajaran = 70 %
Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa dari siklus ke siklus dapat dilihat pada lampiran Tabel lembar hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I.
Analisis Hasil Observasi Pembelajaran Teman Sejawat (terlampir).
Pembahasan
Siklus pertama pelaksanaan Matematika Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran di SD Negeri 3 Sumpiuh kelas IV dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama memasuki fase start guru memulai kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggali pengetahuan awal siswa yang berkaitan dengan berbagai operasi hitung campuran dan menetapkan berbagai kegiatan berdasarkan skenario pembelajaran yang telah dirancang.
Proses pembelajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar melakukan operasi hitung campuran peneliti kemudian mendorong siswa untuk memberikan jawaban – jawaban terbuka dan mendiskusikan tentang pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar tersebut.
Memasuki fase eksplorasi siswa melaksanakan kegiatan diskusi tentang pengerjaan hitung yang melibatkan berbagai operasi hitung campuran yang ditapkan guru berdasarkan skenario pembelajaran yang telah disusun. Guru memberi kesempatan untuk kerja kelompok. Guru mengingatkan siswa tentang proses menyelasaikan masalah yang mungkin ingin mereka terapkan. Dalam fase ini guru memberikan bimbingan terutama pada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memanfaatkan pengetahuan awal mereka tentang berbagai operasi hitung campuran dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengerjaan hitung yang melibatkan berbagai operasi hitung campuran.
Ketika pembelajaran memasuki fase refleksi siswa diminta untuk melihat kembali kegiatan belajarnya dan menganalisis serta mendiskusikan apa yang telah mereka kerjakan baik dengan kelompok – kelompok lain maupun dengan guru. Guru memberikan bantuan dalam fase ini dengan pertanyaan dan komentar yang dirancang untuk mengaitkan eksplorasi dengan konsep kuncinya.
Pada fase aplikasi dan diskusi guru meminta seluruh kelas untuk mendiskusikan berbagai temaun dan menarik kesimpulan tentang pengerjaan hitung yang melibatkan berbagai bentuk.. Kegiatan tersebut diulangi lagi pada pertemuan kedua yang di akhiri dengan evaluasi. Pada siklus kedua kegiatan berlangsung berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama . Fokus perbaikan adalah meningkatkan hasil belajar siswa yang belum tuntas dalam kegiatan perbaikan siklus I. Siklus ke II kegiatan dilakukan dalam dua kali pertemuan.
Hasil pengamatan guru dan observer menunjukkan pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus pertama dan kedua terlihat para siswa sangat antusias dalam kegiatan eksplorasi, mengajuka pertanyaan dan memberika laporan hasil saat diskusi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di atas prosentase ketercapaian pada siklus pertama mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus kedua, maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab II bahwa melalui model CPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Sumpiuh pada mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Operasi Hitung Campuran.

BAB III PTK Matematika CPS

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan penulis adalah Mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan di SD Negeri 3 Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, yang terletak di jalan Grumbul Jatilarangan Sumpiuh.
SD Negeri 3 Sumpiuh didirikan pada tahun 1982. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2009 / 2010 adalah 228, yang terdiri dari 126 siswa laki – laki dan 102 siswa perempuan. Dari seluruh siswa tersebut SD Negeri 3 Sumpiuh mempunyai 6 rombongan belajar, yaitu kelas I sampai kelas VI yang masing – masing memiliki satu kelas kecuali kelas I dan II yang ruangannya masih bersatu sehingga harus bergantian. Sedangkan kelas yang penulis teliti adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 27, terdiri dari 12 laki – laki dan 15 perempuan. SD Negeri 3 Sumpiuh memiliki 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olah raga, 1 guru bahasa inggris, dan 1 orang penjaga sekolah.
Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar tamatan SD, pekerjaan utamanya sebagian besar buruh tani dan pedagang. Bahasa yang digunakan siswa pada waktu di rumah dan dalam pergaulan di sekolah adalah bahasa jawa dan agama yang dianut adalah 99% agama islam. Dari latar belakang tersebut dapat dilihat bahwa kehidupan penduduk desa Sumpiuh masih dalam taraf pra sejahtera, sehingga dapat tergolong ekonomi lemah. Dengan demikian perhatian orang tua terhadap pendidikan terasa kurang maksimal, mereka sibuk mencari nafkah kadang harus keluar kota Sumpiuh. Namun, dengan keadaan yang demikian tidak mengurangi semangat putra – putrinya untuk bersekolah.


Deskripsi Per Siklus
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran yang dikemas dalam bentuk metode penelitian kelas (Class Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah – masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal – hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain: catatan guru, catatan siswa, wawancara, angket dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi. Refleksi dalam tiap siklus, dan akan berulang kembali pada siklus – siklus berikutnya. Prosedur pelaksanaan PTK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Wardhani 2006:24):






`





Gambar 3.1 Tahap – tahap Dalam PTK
Sumber : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Buku Materi Pokok IDIK 4420 PTK
Mengacu kepada pendapat pakar pendidikan tersebut, maka prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang diterapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas dijalankan sesuai proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahapan tersebut. Pada tahapan tindakan (acting) dilaksanakan dua kali pertemuan pada setiap siklusnya. Untuk mengupayakan terjadinya keterkaitan antara kegiatan perbaikan pembelajaran dalam dua siklus, maka hasil refleksi pada siklus yang telah dilaksanakan akan digunakan sebagai acuan untuk merevisi rencana perbaikan pada siklus selanjutnya.
Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :



















Gambar 3.2 Proses Pengkajian Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Panduan Penulisan Laporan Perbaikan Pembelajaran PTK UPBJJ UT Purwokerto Tahun 2006
Setelah siklus tersebut berlangsung sebanyak dua kali dengan tiap siklus dilakukan dua kali pertemuan, mungkin perbaikan pembelajaran yang diinginkan sudah terjadi, dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan pembelajaran yang direncanakan sudah berakhir. Namun biasanya akan muncul permasalahan baru. Ketika permasalahan yang baru muncul, maka akan dipecahkan melalui daur PTK, yang secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut ini:





















Gambar 3.3 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Panduan Penulisan Laporan Perbaikan Pembelajaran PTK
UPBJJ UT Purwokerto Tahun2006
Keterangan gambar:
Alur penelitian tindakan kelas secara ringkas mencakup langkah – langkah sebagai berikut: Pada saat peneliti belum melaksanakan penelitian tindakan kelas, penliti menetapkan ide awal sebagai upaya untuk mengidentifikasi masalah, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran menjadi bermutu. Kemudian peneliti mengadakan studi pendahuluan. Dari hasil tes diagnosik diperoleh data awal yang selanjutnya peneliti diskusikan dengan teman sejawat, maka ditetapkanlah tindakan siklus I. Dalam siklus I pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil perbaikan yang maksimal. Karena pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan maka dilanjutkan proses perbaikan pembelajaran denagn mengadakan revisi terhadap RPPP (Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran) siklus I dan menetapkan siklus II. Dalam siklus II tindakan juga dilakukan dalam dua kali pertemuan. Jika pada siklus II diperkirakan telah mencapai kriteria keberhasilan maka perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dianggap sudah selesai. Aspek yang diamati dalam setaip siklusnya adalah kegiatan siswa saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika kompetensi dasar operasi hitung campuran dengan penggunaan model CPS pemahaman siswa dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan di atas.
Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan haisl.
Instrumen yang dipakai berbentuk: soal tes, lembar kerja siswa (LKS), observasi, dan catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator keberhasilan yang sudah dirumuskan.



Informasi Observer
Prosedur pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan, dengan tiap siklus menggunakan dua kali tindakan.
Dalam pelaksanaan penelitian dibantu oleh:
Nama : Tusiah, SPd. SD
NIP : 19670821 199403 2 006
Pekerjaan: Guru Kelas
Unit Kerja: SD Negeri 3 Sumpiuh
Tugas : Mengobservasi Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Matematika Kelas IV
Data dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis data
Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Kedua data tersebut berkaitan erat dengan masalah yang diteliti. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari catatan dokumen yang berupa hasil nilai tes formatif dan nilai LKS dalam bentuk angka, sedangkan data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan.
b. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1.Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas serta partisipasi yang ditunjukkan siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan serta berupa catatan lapangan.
2.Metode Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap siswa dengan cara bertanya secara langsung kepada siswa bagaimana pendapat mereka tentang penerapan model Creative Problem Solving (CPS) dalam pembelajaran matematika. Wawancara ini dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara yang telah disusun.
3.Metode Dokumentasi
Studi dokumen dilakukan dengancara mengumpulkan hasil tes yang telah diberikan.
4.Angket
Angket yang telah dipersiapkan dibagikan kepada semua siswa, kemudian diisi oleh siswa.
5.Tes
Soal tes yang telah dibuat diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan secara individu.
c.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.Lembar Observasi
Berdasarkan aspek – aspek partisipasi yang telah dibahas sebelumnya, maka partisipasi siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi:
a.Mengajukan pertanyaan jika ada hal – hal yang belum jelas.
b.Menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan.
c.Mengerjakan tugas secaa tuntas.
d.Ikut serta dalam diskusi.
e.Mencatat materi pelajaran.
f.Mengerjakan soal di papan tulis.
g.Mengerjakan tes secara individu.
h.Menyimpulkan materi pelajaran di akhir pertemuan.
2.Pedoman Wawancara
Instrumen wawancara disusun untuk menanyakan dan mengetahui hal – hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada saat observasi. Selain itu juga untuk mempermudah peneliti dalam melakukan tanya jawab tentang bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
3.Dokumentasi
Instrumen dokumen digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen – dokumen tersebut berupa hasil tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dan akhir siklus. Hasil tes berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar daya serap dan pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan.
4.Angket
Angket digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh berdasarkan lembar observasi dan hasil wawancara terutama mengenai respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model creative problem solving (CPS) dalam pembelajaran.
5.Tes Hasil belajar
Terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa, yaitu:
a.Tes diberikan pada akhir pertemuan yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar daya serap dan pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan. Tes ini dikerjakan oleh siswa secara individu dan skor yang diperoleh akan ditambahkan sebagai skor keompok.
b.Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukkan hasil belajar yang dicapai pada setiap siklus.Yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan model creative problem solving (CPS) dalam pembelajaran.
d.Sumber Data
Adapun pihak – pihak yang dapat dimintai keterangan dalam pengumpulan data adalah:
Siswa
Siswa merupakan sumber utama dalam penelitian tindakan kelas.
Teman guru dan kepala sekolah
Teman guru dan kepala sekolah merupakan sumber yang dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data siswa di sekolah.
Orang tua siswa
Orang tua siswa merupakan sumber yang dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data siswa di rumah.
e. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dalam proses pembelajaran, angket siswa pada akhir siklus, hasil wawancara yang dilaksanakan dengan siswa pada akhir siklus dan tes hasil belajar.
Analisis data observasi
Data observasi yang diperoleh dihitung kemudian dipresentase. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran. Hasil analisis data observasi kemudian disajikan secara deskriptif.
Analisis data angket
Setiap butir pernyataan angket dikelompokkan sesuai dengan aspek yang diamati, kemudian dihitung jumlah skor pada setiap butir. Jumlah hasil skor yang diperoleh dipersentase dan dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil angket partisipasi siswa.
Analisis hasil wawancara
Hasil wawancara dengan siswa dianalisis secara kualitatif deskriptif untuk melengkapi dari hasil angket sehingga diperoleh data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran secara lebih akurat.
Analisis hasil tes belajar
a. Hasil tes belajar siswa yang dilaksanakan pada akhir pertemuan ditambahkan pada skor kelompok. Nilai yang diperoleh merupakan nilai yang ditambahkan pada skor kelompok. Jika nilai yang diperoleh tinggi, maka nilai yang ditambahkan juga tinggi, dan jika nilai yang diperoleh rendah, maka nilai yang ditambahkan juga rendah.
b. Hasil tes belajar siswa pada akhir siklus juga dihitung nilai rata – ratanya. Hasil tes pada akhir siklus I dibandingkan dengan siklus II. Jika mengalami kenaikan maka diasumsikan model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran creative problem solving (CSP) dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan gagasan yang ditentukan, maka penulis mengembangkan penelitian ini berupa prosedur kerja dalam penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:

Jadwal Pelaksanaan perbaikan Pembelajaran Matematika


NO SIKLUS SD / KELAS HARI / TANGGAL WAKTU
1 I SD N 3 Sumpiuh
Kelas IV Senin dan Kamis, 19 dan 20 Oktober 2009 09.00 – 10.10 WIB
2 II SD N 3 Sumpiuh
Kelas IV Senin dan Kamis, 26 dan 29 Oktober 2009 07.00 – 08.10 WIB

Siklus I
A. Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
Merencanakan Pelaksanaan Pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Menetapkan Standar Kompetensi Dasar sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi
Bilangan
1. Memahami dan Menggunakan Sifat – sifat Operasi Hitung Bilangan dalam pemecahan masalah.
b. Kompetensi Dasar
Melakukan Operasi Hitung Campuran
c. Indikator
Menentukan aturan operasi hitung campuran dan menggunakannya dalam memecahkan masalah.
d. Waktu
Senin dan Kamis, 19 dan 20 Oktober 2009
Memilih bahan pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar.
Menentukan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
Menyusun lembar kerja siswa.
Mengembangkan format evaluasi.
Mengembangkan format observasi pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran.
a. Tujuan Umum
Siswa mampu memahami aturan langkah penyelesaian pemecahan masalah operasi hitung campuran.
b. Tujuan Khusus
Melalui kegiatan CPS dan diskusi siswa dapat :
1. Mengidentifikasi Operasi hitung campuran.
Menjelaskan cara atau langkah – langkah pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Melakukan pemecahan masalah operasi hitung campuran.

c. Tujuan Perbaikan Pembelajaran.
Meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
Meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
Meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.
B. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa: 1. Siapa yang pernah berbagi roti dengan orang lain?
2. Siapa yang suka menabung uang?
3. Induk ayam bertelur 20 butir, yang menetas hanya 11. Berapakah jumlah telur ayam yang tidak menetas?
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab kepada siswa tentang langkah pengerjaan operasi hitung campuran, siswa menjawab setiap pertanyaan guru yang berkaitan dengan operasi hitung campuran. Guru memberi pujian dengan mengacungkan jempol setiap kali siswa menjawab dengan benar. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota 4 – 5 orang anak. Guru membagikan LKS sebagai bahan diskusi bagi siswa. Dengan berdiskusi kelompok, Siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi. Guru menggaris bawahi jawaban siswa yang benar dan melakukan koreksi terhadap hasil diskusi yang belum tepat.
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
Guru memberiakan tes formatif kepada siswa. Mengoreksi dan Menganalisis jawaban siswa. Di akhir pembelajaran guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja terbaik dan juga kepada seluruh kelas atas usaha mereka memecahkan masalah dalam pembelajaran.
Pertemuan Kedua
Kegiatan pendahuluan (5 menit)
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa:
1. Bapak Andi memanen rambutan berjumlah 135, yang busuk 10 biji, dimakan oleh adik 5. sesampai dirumah rambutan tersebut dibagikan kepada 4 tetangganya. Berapakah yang diterima setiap tetangga pak Andi?
2. Wati mempunyai karet gelang 29, diminta adik 5. Berapa sekarang gelang yang dimiliki Wati?
Kegiatan inti (50 menit)
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab kepada siswa tentang langkah pengerjaan operasi hitung campuran, siswa menjawab setiap pertanyaan guru yang berkaitan dengan operasi hitung campuran. Guru memberi pujian dengan mengacungkan jempol setiap kali siswa menjawab dengan benar. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota 4 – 5 orang anak. Guru membagikan LKS sebagai bahan diskusi bagi siswa. Dengan berdiskusi kelompok, Siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi. Guru menggaris bawahi jawaban siswa yang benar dan melakukan koreksi terhadap hasil diskusi yang belum tepat.


Kegiatan penutup (15 menit)
Guru memberiakan tes formatif kepada siswa. Mengoreksi dan Menganalisis jawaban siswa. Di akhir pembelajaran guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja terbaik dan juga kepada seluruh kelas atas usaha mereka memecahkan masalah dalam pembelajaran.

Sikus II
Perencanaan
1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi, dan penetapan alternatif pemecahan masalah. Adapun beberapa masalah yang muncul pada siklus I adalah:
a. Sebanyak 37 % siswa belum mampu untuk menyerap materi pelajaran dengan baik melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang disajikan.
b. Ada 10 siswa dari 27 siswa yang belum tuntas belajar.
c. Tingkat psrtisipasi anak dalam kegiatan pembelajaran belum maksimal.
2. Menetapkan indikator pencapaian hasil belajar.
3. Pengembangan program tindakan silklus II dengan merevisi RPPP siklus pertama.
Pelaksanaan program tindakan pertama pada siklus II mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain meliputi:
a. Standar Kompetensi
Bilangan
1. Memahami dan Menggunakan Sifat – sifat Operasi Hitung Bilangan dalam pemecahan masalah.
b. Kompetensi Dasar
Melakukan Operasi Hitung Campuran
c. Indikator : Menentukan aturan operasi hitung campuran dan menggunakannya dalam memecahkan masalah.
d. Waktu
Senin dan Kamis, 26 dan 29 Oktober 2009
4. Memilih bahan pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar.
5. Menentukan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran CPS.
6. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
7. Menyusun lembar kerja siswa.
8. Mengembangkan format evaluasi.
9. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
10. Tujuan pembelajaran
a. Tujuan Umum
Siswa mampu memahami aturan langkah penyelesaian pemecahan masalah operasi hitung campuran.
b. Tujuan Khusus
Melalui kegiatan CPS dan diskusi siswa dapat :
Mengidentifikasi Operasi hitung campuran.
Menjelaskan cara atau langkah – langkah pemecahan masalah operasi hitung campuran.
Melakukan pemecahan masalah operasi hitung campuran.
c. Tujuan perbaikan pembelajaran
Meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
Meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran tentang sifat-sifat operasi hitung campuran.
Meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.
B. Langkah – langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan pendahuluan (5 menit)
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa:
Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab kepada siswa tentang langkah pengerjaan operasi hitung campuran, siswa menjawab setiap pertanyaan guru yang berkaitan dengan operasi hitung campuran. Guru memberi pujian dengan mengacungkan jempol setiap kali siswa menjawab dengan benar. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota 4 – 5 orang anak. Guru membagikan LKS sebagai bahan diskusi bagi siswa. Dengan berdiskusi kelompok, Siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi. Guru menggaris bawahi jawaban siswa yang benar dan melakukan koreksi terhadap hasil diskusi yang belum tepat.
Kegiatan Penutup (15 menit)
Guru memberiakan tes formatif kepada siswa. Mengoreksi dan Menganalisis jawaban siswa. Di akhir pembelajaran guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja terbaik dan juga kepada seluruh kelas atas usaha mereka memecahkan masalah dalam pembelajaran.
Pertemuan kedua
Kegiatan Awal ( 5 menit)
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab kepada siswa tentang langkah pengerjaan operasi hitung campuran, siswa menjawab setiap pertanyaan guru yang berkaitan dengan operasi hitung campuran. Guru memberi pujian dengan mengacungkan jempol setiap kali siswa menjawab dengan benar. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota 4 – 5 orang anak. Guru membagikan LKS sebagai bahan diskusi bagi siswa. Dengan berdiskusi kelompok, Siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung campuran. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi. Guru menggaris bawahi jawaban siswa yang benar dan melakukan koreksi terhadap hasil diskusi yang belum tepat.
Kegiatan Penutup (15 menit)
Guru memberiakan tes formatif kepada siswa. Mengoreksi dan Menganalisis jawaban siswa. Di akhir pembelajaran guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja terbaik dan juga kepada seluruh kelas atas usaha mereka memecahkan masalah dalam pembelajaran.

C. Pengamatan (Observasi)
1. Observer melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal – hal yang diperlikan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan pada siklus II berlangsung.
2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.

D. Refleksi
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II.
3. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap tindakan pada siklus II dari data yang terkumpul, baik dari hasil formatif siswa, lembar kerja siswa, maupun catatan perilaku siswa yang relevan dengan pembelajaran diperoleh data peningkatan yang cukup signifikan. Dari 27 siswa hanya tinggal 5 siswa yang belum tuntas belajar, dengan kriteria ketuntasan minimal penguasaan materi 70%. Dengan demikian pelaksanaan perbaikan pada siklus II dinyatakan telah tuntas karena secara klasikal telah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu lebih dari 81 % siswa telah mencapai penguasaan materi minimal 70 %.
Kriteria keberhasilan penelitian ini dari sisi proses dan hasil adalah dengan berhasilnya siswa dalam menyelesaikan masalah – masalah yang diberikan guru tentang operasi hitung campuran dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan sumber belajar yang telah difasilitasi oleh guru, serta nilai tes formatif siswa pada siklus II meningkat.
Kegiatan pembelajaran dengan model creative problem solving (CPS) lebih menyenangkan, meningkatkan minat atau motivasi siswa, aktivitas, kerjasama, partisipasi dan prestasi belajar siswa semakin meningkat karena siswa dihadapkan langsung dalam proses pemecahan masalah.
Hal ini dapat diketahui melalui hasil pengamatan yang direkam dalam catatan observer dan jurnal harian, serta melalui wawancara tentang sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan model creative problem solving (CPS). Jumlah siswa yang tuntas belajar sampai siklus II menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, dari 27 sisawa hanya 5 siswa yang belum tuntas belajar, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil.